Jumat, 25 Maret 2011

itu mauku

Tak dapat kembali kurangkai hati ini. Aku tidak menginginkan lagi untuk dicintai.
Belajar untuk menghargai akupun tak bisa. Acap kali aku mencoba bangun dan belajar menghargai lagi-lagi aku tak mampu. Kepercayaan juga tak dapat mengubah keputusanku. Aku hanya menginginkan aku bisa merangkai kembali hati ini dan membuka lembaran baru.

hidup


Kutapaki jalan yang berliku 
Kupandangi segala arah yang melintang disetiap perjalananku 
Perjalanan yang panjang harus kutempuh 
Hingga sampai dimana aku dapat mengartikan arti hidup ini 
Hingga sampai dimana aku dapat menemukan tujuan hidup ini 
Kehidupan yang nantinya akan ada akhirnya 
Kehidupan yang nantinya tak akan kekal selamanya 
“Hidup ini sekali” 
Semoga tak ada penyesalan dimana tiba waktunya  hari pembalasan

Rabu, 23 Maret 2011

menangis


Biarkan ia menangis
Karena ia bukan makhluk yang lemah kelihatannya

Tetapi ia wanita yang memiliki rasa

Biarkan ia menangis
Karena ia bukan makhluk yang tegar kelihatannya
Tetapi ia wanita yang memiliki  hati
Biarkan ia menangis
Karena ia bukan makhluk yang rapuh kelihatannya
Tetapi ia wanita yang memiliki rusuk prianya
Wanita menangis bukan karena ingin terlihat lemah
Tetapi ia tak lagi dapat menahan rasa sakitnya









Rabu, 09 Maret 2011

mimpi yang menjadi pertanda


Mataku tertuju kepada kalender tepat berada disamping meja rias. Aku yang sedari tadi masih berdiri memakai kerudung didepan cermin tak sadar ternyata hari ini adalah ulang tahun Radit yang ke 17. Setelah aku pikir-pikir sepertinya aku mengurungkan niatku untuk mengucapkannya pagi ini di sekolah. Aku berniat mengucapkannya malam ini sebelum pukul 12. Radit adalah pria spesial buatku, dia memang bukan milikku tetapi aku tak bisa menutupi jika aku menyukainya sejak 2 tahun kami dipertemukan di sekolah ini. Aku mengenalnya karena kami selalu berangkat bersama-sama ke sekolah setiap harinya. Kebetulan rumah kami berdekatan dan sejak awal itulah awal mula kedekatan kami.
Di mataku Radit adalah pria yang baik dan sopan. Tak hanya itu, tubuhnya yang tinggi semampai apalagi menatap wajahnya disaat dia tersenyum memancarkan kehangatan dan penuh kedamaian. Aku juga menilai dia pria yang mempunyai kharisma. Jadi tak aneh jika banyak wanita yang mengaguminya.
*****
           
            Pagi ini aku memutuskan tidak berangkat sekolah dengan Radit. Aku memilih untuk meminta supir mengantarku ke sekolah dan akhirnya tujuan pertamaku berjalan lancar dan aku berharap tidak bertemu Radit hari ini di sekolah. Akupun berusaha agar tidak selalu bergantung padanya walaupun kami memang sudah terbiasa dengan rutinitas setiap pagi.
*****
“Nabila…” suara itu terdengar ketika aku sedang asyik bercanda dengan teman-temanku di depan kelas. Sepertinya suara itu tak asing, tetapi aku mengacuhkannya.
“Nabila…Nabilaaaa…” Suara itu kembali terdengar tetapi semakin jelas dan saat itu juga Radit yang datang menghampiriku di depan kelas. Dia tersenyum manis dan melambaikan tangan kanannya kepadaku, Radit seperti orang sedang berbahagia. Tetapi aku tak sedikitpun menatap dan berbalas senyumnya. Aku lebih memilih untuk mengacuhkannya dan menikmati kebersamaanku dengan teman-teman akhirnya aku hanya bisa menundukkan kepalaku. Tak lama kemudian Raditpun pergi dan terus melangkahkan kakinya. Bayangannya semakin pudar dari pandanganku sepertinya Radit menuju kantin. Teman-teman yang sedari tadi masih bersamaku lebih memilih untuk tidak membahas kedatangan Radit tadi. jadi tak ada pertanyaan yang mereka lontarkan ataupun sedikit interogasi dari mereka kepadaku.
Tak lama…. Ponselku bergetar, segera ku raihnya dari dalam saku. Aku membukanya ada satu pesan dari Radit. 
“ maaf ya bil.. ql gw ada salah sama lo.. ql lo mau kita jauh gue terima ko’ semoga yg terbaik slalu menyertai lo.. dan  makasih buat slma ini.. sekali lagi maaf..”
            Saat itu juga air mata jatuh, aku sangat merasa bersalah dengan kejadian tadi. aku lebih memilih seperti itu karena aku tak ingin lebih dalam mencintainya. Aku tahu saat ini Radit sudah memliki kekasih. Jadi aku tahu keputusan yang terbaik untuk aku dengan Radit. Aku hanya ingin sedikit demi sedikit bisa melupakan Radit.
“Kalau saja kamu tahu dit, aku cuma mau bilang “aku sayang banget sama kamu…” gumamku dalam hati dengan menitihkan air mata. Air mata itu semakin deras karena aku tak bisa membendung perasaanku.
*****
Ponselku berbunyi tiba-tiba aku terbangun dari tidur siang setelah pulang sekolah tadi. pakaian seragam yang masih aku kenakan dalam tidur dan ada satu pesan di ponselku aku langsung teringat Radit mengirimkan pesan untukku dan akhirnya pesan itu dari fitri sahabatku.
Aku tersadar dan berpikir mengapa bisa mimpi seburuk itu, ternyata aku belum mengucapkan ulang tahun untuknya. Malamnya ku ketik pesan dan ku ucapkan kata-kata dan do’a untuknya di usia yang ke 17 ini.
Dan 15 menit kemudian Radit membalasnya…….
Makasih yaa bil atas ucapannya… kirain lupa hehehe

Saat membacanya akupun tersenyum…..
Mimpi di siang itu membuatku tersadar dan mimpi itu menjadi pertanda, sepertinya aku tak berniat untuk menjauh darinya.