Sabtu, 07 Januari 2012

Hidup adalah Pilihan





Selalu ada pilihan dalam hidup ini. Masing-masing pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Namun, seringnya kita menjatuhkan pilihan justru pada pilihan yang memberikan kenyamanan dalam jangka pendek saja. Pada akhirnya, waktu berlalu tanpa ada makna baru yang bisa kita dapatkan dalam hidup. Kita kerap terbuai oleh alas an-alasan yang membuat kita tetap berada dalam kondisi saat ini meski di sekeliling kita banyak peluang untuk maenjadi lebih baik.

Selama hidup, selama itu pula beragam pilihan akan terus muncul dihadapan kita. Jika anda adalah seorang manusia dewasa, beban untuk memutuskan ada di pundak anda sendiri. Kecuali, jika anda mau disebut bayi raksasa, maka tunggu saja apa yang akan diputuskan oleh orrang lain; pakai baju kuning atau merah, liburan ke Puncak atau Bali, makan lauk ayam apa telur. Apa itu yang anda mau?
Tentu saja mengambil keputusan, apalagi dalam hal-hal yang amat  menentukan dalam hidup, misalnya pernikahan atau menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan ini daan itu, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Tapi, itu bukan alasan untuk menyerahkan keputusan penting dalam hidup anda untuk orang lain. Toh, pada akhirnya andalah yang akan menghadapi konsekuensi dari keputusan tersebut.

Contoh kecilnya saja, dalam menjadi pengambil keputusan yang baik.
Berlatihlah dengan keputusan-keputusan kecil. Misalnya, ketika diajak makan malam oleh teman Anda, cobalah pilih satu tempat yang menarik menurut Anda (bukan lantas Anda memaksakan pilihan tersebut kepada rekan Anda tapi intinya Anda tidah lagi memberikan jawaban “ Terserah Kamulah…” dan lainnya. Lupakan bahwa teman Anda nantinya malah menyesal atau mencela pilihan itu. Apa yang terpenting dalam contoh ini adalah Anda belajar MEMUTUSKAN. Keberanian Anda, itulah makna terpenting.
Waktu kecil, mungkin Anda tidak pernah memikirkan apa pun konsekuensi yang bakal terjadi terhadap setiap keputusan yang Anda buat. Semua tanggung jawab untuk menentukan yang terbaik untuk diri Anda ada di tangan orang tua. Dan semua yang baik menurut orangtua-sadar atau tidak-tetap Anda ikuti. Ituu dulu… sekarang apakah Anda masih mau seperti itu?
Semua tindakan pasti ada konsekuensinya. Memang tidak dilarang mengisi masa muda dengan kegiatan heboh yang meninggalkan kenangan di masa tua nantinya. Tapi harus ingat juga, manusia itu terikat hukum yang lebih tinggi, yaitu hukum Tuhan. Maksudnya, kita sebagai manusia tidak hidup begitu saja. Istilahnya kita ini dikasih ruh dan kehidupan, ada batasan-batasan. Makanya manusia tidak bisa bersenang-senang tanpa memkirkan yang namanya masa depan. Untuk membentuk masa depan itulah manusia diserahi kebebasan untuk memilih, tapi itu semua ada konsekuensinya.
Well, kita tidak hidup untuk hari ini saja. Karena itu, kita harus memikirkan konsekuensi ke depan dari apa saja yang kita putuskan sekarang. Ini bukan berarti tidak berbuat apapun. But, melakukan semuanya dengan tetap ingat apa konsekuensi di belakang itu semua. Belajar menimbang baik buruknya sesuatu. Bukan hanya untuk satu jam kedepan, tapi satu hari, bahkan satu tahun ke depan. Sebab yang bakal menghadapi konsekuensi dari apa yang kita kerjakan adalah diri kita sendiri, bukan yang lain.

Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah dengan gagah. Karena hidup adalah pilihan, maka bijaklah dalam memilih.

Membuat keputusan yang tepat, penting sekali dalam perjalanan hidup semua orang. Dari setiap keputusan yang kita buatlah, masa depan kita terbentuk. Namun tidak semua prang bisa mengambil keputusan dengan tepat dalam setiap kesempatan. Setidaknya kita bisa mempelajari gaya orang-orang hebat mengambil keputusan.


Rabu, 04 Januari 2012

Ketika ketidaksengajaan dipertemukan

tepatnya hari rabu, malam kamis tanggal 28 bulan Desember tahun 2011
jeng...jeng... jeng... sampailah gue di kp.jajan dan berhenti di parkiran dengan tatapan yang tajam melihat motor yang berwarna merah daaaaaan ternyata.. "dia dengan kekasihnya" dan insting gue mengatakan itu motor "dia" 
gak tau deh seneng apa sedih, dan akhirnya gue ngegalau.. 
mau mesen makan bingung, satu sisi gak nafsu karena gue emang lagi boke' dan selera buat makan mendadak ilang ditelan kegalauan..
malam itu untung gue gak sendiri, ada lah temen gue. kita emang abis dari kampus dan gue abis belajar nahwu sama dia. Dia itu temen + guru gue yang baik :) yang setia setiap saat dimana saja dan kapan saja.. siapakah dia? yang pasti dia hamba Allah  .. haha :D 
Dan pada akhirnya, karena terpaksa dan dipaksa gue mesen makanan, dan makanan itu mau gak mau gue habisin karena mahal juga.. haha 
ditambah suasana yang romantis, ditengah meja ada sebuah lilin yang dihiasi dengan gelas kecil beserta alunan lagu-lagu tentang cinta. maka semakin romantislah tuh malem buat gue walaupun ditengah kegalauan.. 

*hmm semenjak kejadian tuh malem, hari-hari selanjutnya gue ngegalau. kenapa disaat kami dipertemukan gak ada yang namanya untuk saling menyapa.. "dia" yang gue kenal ramah, baik... tapi yaudahlah ambil aja hikmahnya..
*dan satu lagi, ketika lo lihat ada wanita dan pria berduaan (yang positif) gak segampang dan semudah kita ngejudge bahwa mereka berpacaran.