“ Ahhhhhh…
sudahlah Aku lelah jika terus-menerus masih mengingatmu..” ucapku sambil
melempar hape keatas kasur yang sedari tadi masih kupegang setelah membaca sms
dari Fajar untuk yang keratusan kalinya.
Sms
itu memang masih kusimpan sewaktu kedekatan kami, walaupun isi sms itu singkat
tetapi tetap saja berarti untukku. Begitu juga dengan smsnya yang masih
kusimpan saat ia memberikan ucapan ulang tahun tepat usiaku genap 17 tahun, dan
itu adalah ucapan ulang tahun untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Fajar
bisa dibilang cinta pertamaku saat masa SMA. Walaupun kami sempat dekat, itupun
tak berlangsung lama karena Fajar sudah memiliki kekasih. Dan akhirnya, Aku
lebih memilih untuk membunuh perasaan ini. Tetapi, setelah kelulusan kami,
intensitas pertemuan kami hanya sebatas pertemuan kami saat di sekolah dulu. Dan
ternyata setelah kelulusan kami akupun masih saja mengingatnya. Aku juga sempat
bingung tak ada perlakuan istimewa saat kedekatan kami, hanya saja aku merasa
nyaman bersamanya. Mungkin bisa dibilang, Fajar itu kharismatik yang bisa
membuat wanita banyak mengaguminya. Dan beruntunglah kekasihnya yang menjadi
miliknya.
Dan
setelah beberapa menit kemudian, malampun semakin larut Aku lebih memilih untuk
tidur karena esok itu ada kuliah pagi.
***
Tepat
2 tahun Aku kuliah dan beranjak usiaku yang ke-20, entah sekuat apapun aku
bertekad melupakannya justru semakin dalam mengenangnya. Aku jadi ingat ada
pepatah “Dalam cinta, semakin dalam kamu berusaha untuk melupakan maka semakin
tanpa sadar kamu mengingatnya”.
“ Apakah ini
bisa disebut yang namanya cinta? Cinta bertepuk sebelah tangan? Ahhh… sudahlah
aku muak dengan perasaanku ini jika masih terus saja mengingatnya seharusnya
aku sadar, sudah berapa banyak hati yang tersakiti hanya karena aku selalu saja
menolak pria-pria yang ingin mengisi hatiku”. Gumamku dalam hati.
***