Minggu, 09 Juni 2013

kado kecil malam itu


hari itu aku pastikan untuk menemuimu. untuk kesekian kalinya, mataku terpaku dengan arah jarum jam di pergelangan tangan. hingga langit senja tertutup dan hujanpun turun. pada saat itu aku masih  menunggumu. 

keramaian malam itu, kamipun bertemu. hingga ia mencoba memecahkan keheningan. ia tersenyum menatapku. sedikit aku membalas senyumnya dengan wajah senduku. kami duduk bersama, aku menyelesaikan makananku dan ia asik dengan minuman dan ponselnya. lagi-lagi aku hanya membisu.  sesaat kemudian ia mencoba mengajakku berbicara, dan akupun menjawab seadanya.
entahlah, malam itu aku tak mengerti apa yang aku rasakan, pada saat kau bertanya aku kenapa? saat itu juga ruang bersekat itu seperti ingin bicara, hanya saja mulutku bergumam menahan apa yang tidak tahu apa yang aku rasakan. mataku hampir berkaca-kaca dan aku takut untuk menatapmu. menatapmu yang masih tersenyum. aku tertunduk dan menyeka mataku perlahan. aku hanya tak ingin beningku jatuh disaat malam itu adalah harimu. maaf, aku yang tak bisa membuat malam itu menjadi indah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar